PERTANYAAN
Assalâmu’alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh.
Mohon penjelasannya ustadz, kata shadaqallâhul ‘azhiim setelah membaca al-Qur’an benarkah bid’ah? Padahal kata itu menegaskan bahwa firman Allâh SWT sudah benar-benar disampaikan atau dibacakan. Artinya kata shadaqallâhul ‘azhim itu hanya disanadkan pada kebenaran firman Allâh untuk tidak didustakan sebagaimana firman Allâh SWT dalam surat ali-Imron : 95. Jazakumullah ahsanal jaza’ atas penjelasannya.
Wassalâmu’alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh.
0813 2600 xxxx
JAWABAN
Membaca kalimat, “shadaqallâhul ‘azhiim” setiap kali selesai membaca al-Qur’an tidak ada hokum asalnya dalam syari’ah Islam. Bahkan jika diyakini jikalau hal tersebut adalah sunnah, maka hukumnya bid’ah yang wajib ditinggalkan. Dikarenakan tidak ada satu nash pun baik dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang memerintahkan untuk membaca kalimat “shadaqallâhul ‘azhim” setiap selesai membaca al-Qur’an. Adapun firman Allâh swt dalam surat ali-Imron : 95 yang berbunyi “qul sadhaqallâhu fattabi’uu millata Ibrahima hanîfa” ayat ini menjelaskan tentang perintah menyampaikan kebenaran berita yang dijelaskan oleh Allâh SWT dalam kitab-kitabnya baik dalam kitab Taurat, Injil atau al-Qur’an. Sehingga tidak bisa dijadikan dalil akan disunnahkannya membaca kalimat, “shadaqallâhul ‘azhim” pada setiap kali membaca al-Qur’an, dikarenaBOLEH. Wallâhua’lambissowab. ( lihat fatawa ulama baldil harom, hal : 1012 )
kan tidak ada makna ayat yang mengarah pada pemahaman tersebut. Hanya saja jika dilakukan tanpa adanya keyakinan bahwa mengucapkan “shadaqallâhul ‘azhim” setelah membaca al-Qur’an adalah sunah dan tidak dilakukan secara terus-menerus atau tidak menyalahkan orang yang tidak membacanya, maka hukumnya menjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar