Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, Ustadzah yang kami hormati, bagaimana cara mengatasi perasaan cemburu ? benarkah kata orang bahwa cemburu adalah bukti cinta ? terimakasih atas penjelasannya...
0857 2758 xxxx
Sebelum kami menjawab yang perlu kita fahami lebih dahulu adalah pengertian cemburu yang ada dimasyarakat, dan hal ini kami batasi cemburu yang terjadi antara laki-laki dan perempuan berupa kecurigaan dan ketidaksetiaan ( Dictionary.com dan Kamus Besar Bahasa Indonesia )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQDU6i45hvC05961q_VP9Lb3kZPzGCee6SaTUXxNGHtl0Bp6YW1RU78Yz4l63-nouGrvbwrb66nvcM0j9K52qoX2BSf74oNoKW7sG1iwpPrUCbk308hsXhqZeKM_z-OuOFHDVBP8YXgAYj/s200/cemburu.jpg)
Adapun jika cemburu antara suami dengan istri atau sebaliknya maka yang perlu di perhatikan adalah faktor syari’ah bermu’amalah dalam hubungan suami dan istri, dimana kewajiban istri dan kewajiban suami masing-masing telah ada syari’atnya demikian juga hak istri dan suami.
Sehingga ketika terjadi keadaan dimana suami atau istri merasa curiga atau takut ketidak setiaan pasangannya maka yang perlu diperhatikan adalah bahwa :
- Masing-masing diri akan dimintai pertanggungjawabannya sesuai dengan kewajibanya masing-masing.
- Masing-masing perlu meningkatkan kualitas kewajibannya sebagai istri atau suami dan disibukkan untuk meningkatkan kualitasnya.
- Masing-masing fihak tidak perlu berfikir tentang perbuatan pasangannya juga tidak perlu ingin mengetahui aktifitas hal ini untuk menjaga munculnya rasa cemburu.
- Jika rasa itu muncul maka sebanyak-banyaknya berta’awudz ( mengucap audzubillahi minasy syaithonirrojim dan berwudlu ).
Demikian ibu / saudari yang bisa kami sampaikan semoga memberikan kemanfaatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar