Belum bekerja, menikah

Pertanyaan :
Saya perjaka, belum bekerja dan bahkan belum pernah punya pengalaman kerja namun orang tua saya memaksa saya untuk segera menikah karena factor usia. Bagaimana sebaiknya langkah saya? Mohon sarannya, terima kasih. 0882 1659 xxxx

Jawaban :

Saudara yang dirahmati Alloh, untuk masalah yang saudara hadapi sebenarnya itu adalah jalan rahmat buat saudara karena anda diberi Alloh keadaan yang sehat jasmani dan rohani dan usia yang sudah dewasa maka tentunya anda tinggal berupaya untuk memotivasi diri sendiri agar menghadapi masa-masa bertambahnya usia dengan kesiapan sebagaimana wajarnya kebutuhan hidup manusia disaat dewasa, yakni kebutuhan memenuhi dirinya sendiri, dan secara alamiyah adalah kebutuhan untuk menikah kalau memang keluarga sudah memaksa menikah karena faktor umur, secepatnya mencari pekerjaan dengan tidak memilah-memilih pekerjaan, asal pekerjaan itu halal maka kita terima dan kita kerjakan dengan sungguh-sungguh untuk menyongsong pahala Alloh berupa kesempatan menikah dengan memenuh

i kewajiban seorang laki-laki yakni menafkahi istri dan keluarganya.

Namun terkadang dan hal ini banyak di lakukan sebagian manusia memilih pekerjaan yang sesuai dengan hatinya yang mudah yang ringan yang banyak penghasilannya tentunya ini adalah cara berfikir hayal untuk suasana Indonesia saat ini, dimana para pengusaha ditekan dengan pajak yang tinggi dan kewajiban menggaji karyawan yang tinggi, namun hasil produksinya tidak begitu maksimal terjual, karena daya beli masyarakat Indonesia yang rendah sehingga perusahaan pun akan meminimkan jumlah karyawan, demikian juga bidang kerja yang lain pun juga sama.

Pasti mereka hanya akan membuka sedikit lapangan pekerjaan dan berusaha memaksimalkan kerjaan untuk karyawannya. Dan untuk saudara, silahkan jadikanlah paksaan dari keluarga untuk menikah ini sebagai dorongan untuk saudara berfikir mandiri dan berfikir lebih dewasa, sampai kapan saudara bergantung di kehidupan ini pada orang tua dan orang lain kalau tidak segera berubah ?

Yang kedua disamping saudara wajib berusaha mencari pekerjaan dan nafkah, saudara bisa berembug dengan keluarga agar pernikahan bisa di wujudkan, dengan fihak keluarga membantu penghidupan saudara diawal-awal menikah sembari saudara terus berusaha karena Alloh tidak menyenangi hambanya yang lemah, demikian juga Rosululloh juga tidak menyenangi umatnya yang lemah dan mengharap-harap pemberian dari orang lain.