Sejak remaja saya biasa menganggap bahwa orang Arab itu seenaknya sendiri, suka bunuh orang tidak berperikemanusiaan, dan kenyataanya memang sudah beberapa orang Indonesia di hukum bunuh ( Qishos ) di Arab Saudi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZMTlmfpzbaeGSYAgo6JylEqJOklZuDDSvzBeFWaJW4TZtY6pHtizDgAnb_Z6z_cbFsp_auZjrSiVMSlYRPPC6Cc-AzxV6vRbtNZZmKXpcPUKFK0nO62pNFUANfymD1LLFC55RUu5h7wXH/s200/qisas-dalam-islam.jpg)
Kesan Arab Saudi ( yang tentunya berbanding lurus dengan Islam ) menganiaya TKI / W di kuatkan dengan adanya qishosh yang memberikan kesan kuat akan keberingasan Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi menghukum mati TKI/W itu jelas-jelas karena TKI/W telah membunuh para majikannya, contoh terakhir adalah kasus Riyati binti Medi Tarsim asal Brebes, yang dihukum mati ( qishosh ) karena telah merampok dan membunuh majikannya yang sudah berusia lanjut dan struk lumpuh di rampok hartanya dan dibunuh orangnya.
Dan ternyata kurang lebih pada tanggal 28 Nopember 2014 di distrik Abha Kabupaten Asir, Arab Saudi juga telah berlangsung qishosh untuk warga Arab Saudi Shaya Bin Said Bin Ali Al Qohtani ( warga negara Arab ) yang telah membunuh TKW bernama Armal Asari asal Indonesia.
Karena Arab Saudi memakai hukum Islam maka Arab Saudi berlaku adil namun berita tentang qishosh untuk warga Arab Saudi sendiri meskipun membunuh warga lain tidak pernah didengar atau diperdengarkan pada telinga masyarakat Indonesia. (st.aisyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar